Sabtu, 02 Juni 2012

Karena Cinta Tidak Harus Dikatakan dengan Bunga

Untuk para teman wanita dewasaku yang masih saja mengkhawatirkan "feel" dari para suaminya, cerita ini bagus banget, semoga bisa membuka mata kalian semua... 


Suamiku adalah seorang Insinyur, aku mencintai sifatnya yang alami dan aku menyukai perasaan hangat yang muncul di hatiku ketika aku bersandar di bahunya yang bidang.
Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, harus kuakui, aku mulai merasa lelah, alasan2ku mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.
Aku adalah seorang wanita yang sentimentil dan benar-2 sensitif serta berperasaan halus. Aku merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah kudapatkan darinya.

Suamiku jauh berbeda dari yang aku harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami, telah mementahkan semua harapanku akan cinta yang ideal.
Suatu hari, aku memberanikan diri untuk mengatakan keputusanku kepadanya,
“Aku ingin kita bercerai”...
"Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut.


Sabtu, 15 Oktober 2011

Blah Blah Blah...

Gak tau pengen nulis apa. Cuma pengen nulis. Coba merangkai kata, cuma pengen ngetik dan lihat apa yang tertulis di layar keyboard-ku. 
Malam mulai beranjak menuju pagi. Begitu sepi, begitu kosong. Cuma kesunyian yang berbicara. Hanya bayangan masa lalu yang melintasi isi kepala. Malam ini terasa panjang.
  
Kalo aja bisa, ingin rasanya kembali memutar waktu, memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat di masa lalu. Apapun itu, apa yang kita yakini sebagai kenyataan sekarang adalah buah dari apa yang kita lakukan di masa lalu. 


Hidup terkadang selalu menyisakan penyesalan. Namun, bila disadari, itulah cara Tuhan tuk menyadarkan kita. Kita takkan tahu manisnya perjuangan jika kita tak pernah merasakan pahitnya kesalahan. Kita takkan pernah tau betapa berharganya hal-hal baik yg datang di hidup kita, jika kita tidak pernah merasakan buruknya pengalaman menyia-nyiakan waktu tuk hal-hal yg tidak baik. 


Apa sih tujuan hidup ini? Kita lahir, tumbuh, bermain, belajar, bekerja, berkembang-biak, tua dan mati. Sesederhana itukah? Apa yang Tuhan inginkan dari hidup kita? 
Hidup terlalu rumit tuk dipecahkan asal-muasal dan teka-tekinya. Yang bisa kita lakukan... jalani saja apa peran kita sekarang. Sebaik-baiknya. 


What ever you are, be a good one... 


(Ini cuma posting gak penting, sekedar membunuh waktu, mengisi kekosongan malam, kekosongan hati)   

Kamis, 17 Februari 2011

KOPI ASIN



Seorang pria bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta, si gadis tampil luar biasa cantiknya, banyak lelaki yang mencoba mengejar si gadis. Si pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan diri mengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman hangat. Si gadis agak terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan ajakannya. Dan mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si pria sangat gugup untuk berkata apa-apa dan si gadis mulai merasa tidak nyaman dan berkata, "Kita pulang aja yuk...?". 

Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, "Bisa minta garam buat kopi saya?" Semua orang yang mendengar memandang dengan ke arah si pria, aneh sekali! Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya.

Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa punya hobi seperti ini?"

SHARE THIS